Selasa, 20 Desember 2011

SKRIPSI, Siapa Takut??

SKS udah hampir penuh dijalanin, tapi kok berat banget ya memulai Skripsi? Wah... jangan sampai kisah mahasiswa abadi jadi jalan cerita akademis kamu... Biar Skripsimu nggak jadi momok dan melaju dengan lancar, ikuti tips-tips ini yuk!!!

WARMING UP

 Pilih Topik Lebih Awal
 Buka mata, buka telinga. Jangan mentang-mentang masih semester pertengahan,kamu cuek. Mulailah dengan memilah-milah topik skripsi satu-dua semester sebelumnya. Kalau udah nemuin judul yang seru, pasti kamu lebih semangat bikin sripsinya. Nggak ada salahnya mulai diskusi sama senior/dosen.

 Buat Time Table
Rencanakan dengan jelas kapan mau keperpustakaan nyari referensi, kapan judul sudah harus fix, kapan jadwal bimbingan, juga target kapan skripsi sudah harus selesai.

 Do Your Research
Pilih jurnal up to date dan terakreditasi sebagai bahan referensi. Unsur kekinian juga penting.

Matangkan Proposal
Biasanya proposal belum begitu baku karena nantinya pasti akan direvisi. Tapi yang jelas proposal ini akan menjadi guidance selama penulisan skripsi biar gak keluar jalur. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika kamu mengajukan topik atau judul kepada dosen pembimbing.
  
Avoid Side Jobs
Kalau ada tawaran project atau side jobs, jangan diambil dulu. Ingat, ijazah terakhirmu baru ijazah SMA! Hiromu Arakawa pernah bilang, "Human kind cannot gain anything without first giving something in return. To obtain, something of equal value must be lost." Intinya, harus ada yang dikorbankan.


STARTING UP

Chapter I = Important Start
Banyak yang ngira kalau bagian terpenting skripsi adalah Bab 3 (isi/pengujian hipotesis), padahal kalau latar belakang di Bab 1 sudah dijelaskan secara runtut, bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya.

Be Proactive
Tugas dosen pembimbing memang membimbing, tapi kamu nggak bisa tergantung terus padanya. Be proactive! Jangan berkutat di bab yang sama. Mau coba ngerjain Bab 4 duluan? it's OK! banyak kok yang mencoba dan berhasil.

Keep Notes
Kelalaian nggak lengkap dalam menuliskan referensi sering dilakukan oleh beberapa mahasiswa skripsi. Biar nggak lupa, catat setiap detil acuan, kutipan teori, atau pendapat para ahli yang dijadikan referensi.

 Proof-Reading dan Peer-Review
Proof-reading berguna untuk memastikan nggak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan sripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain, bisa senior, teman/keluarga.

 Hang With The "Right" People
Yaitu kawan-kawan seperjuangan yang semangat ngerjain skripsi. Kalau kumpul dengan yang kerjaannya main game, nongkrong, atau ngecengin senior cakep, kapan lulusnya??

Show Some Willingness
Kalau disuruh datang jam 12, datang tepat waktu. Kalau disuruh tunggu, tunggulah. Lakukan apapun yang disarankan dosen pembimbing. Berikan kesan bahwa kamu memang niat mengerjakan skripsi. Selesai bimbingan, jangan lupa bilang terima kasih dan tanya kapan beliau ada waktu lagi.


KLIK DENGAN DOSEN
  
Faktor X ini penting buat kelancaran sripsi karena sadar nggak sadar, nasibmu di tangan sang dosen. Kalau kamu diperbolehkan memilih, kamu perlu tahu nih dua tipe dosen:

1. Dosen Senior
Umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar Doktor atau profesor dengan jam terbang dan kesibukan tinggi. Kalau kamu memilih dosen senior, proses bimbingan cukup sulit karena biasanya mereka sangat perfeksionis. Mereka juga sulit ditemui karena jadwal super padat. Tapi keuntungannya, kualitas skripsimu akan lebih baik. Biasanya kamu akan 'tertolong' saat sidang, karena dosen penguji lain akan sungkan untuk 'membantai'.

2. Dosen Junior
Biasanya berusia dibawah 40 tahun, umumnya masih bergelar Master dan lumayan gampang dijumpai karena jadwalnya belum sepadat dosen senior. Dosen muda umumnya juga nggak strict ke mahasiswa. Tapi ruginya, kamu akan agak 'sendirian' ketika ujian. Kalau ada penguji lain yang lebih senior daripada dosen pembimbingmu, bisa dipastikan kamu akan 'dibantai', hhe...

Buat kamu yang nggak punya kesempatan untuk memilih dosen, nggak usah khawatir. Cermati dulu gerak-gerik beliau, coba amati kebiasaannya, kegiatannta hobinya, kalau perlu makanan kesukaannya dan sering-seringlah kontak sama beliau. Biasanya sih, kalau dosen killer sudah melihat keseriusanmu, proses bimbingan bisa jadi enak banget.


FIXING UP

Ujian atau sidang skripsi adalah saat yang ditunggu-tunggu. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggotanya. Tiap penguji secara bergantian (kadang juga keroyokan) akan memberi pertanyaan. Grogi, cemas, khawatir, atau tiba-tiba kebelet pipis itu wajar. Cara terbaik menghadapi ujian ini adalah kamu harus well prepared dan tenang.

Siapkan Presentasi
Buatlah 'lubang jebakan'. Tentunya kamu harus sudah menyiapkan jawabannya kalau ditanya, dengan begitu kamu tampil outstanding di hadapan para penguji. Jangan lupa berdoa ya!

Pasca Ujian
Kalau udah sampai tahap ini, biasanya kamu tinggal merevisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, terus traktir teman-teman, hehehehehe....
Tapi kalau sripsimu memang bagus banget, kamu bisa coba mengirimkan skripsi ke media/jurnal publikasi untuk diterbitkan. Dengan demikian, skripsimu bisa dibaca dan bermanfaat buat lebih banyak orang.


sumber: gogirmagz (dengan sedikit tambahan dari saya)